CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 28 Desember 2009

SEKILAS TENTANG KRIPTOGRAFI

Kriptografi (cryptography) berasal dari kata crypto yang berarti rahasia dan graphy yang berarti tulisan. Jadi kriptografi merupakan bidang ilmu yang mempelajari penyandian pesan agar hanya pihak yang ditentukan saja yang bisa membaca pesan tersebut. Kriptografi dikatakan pula ilmu pengguna matematika untuk menyandikan (enkripsi) dan membuka sandi pesan (dekripsi).
Ilmu ini awalnya hanya populer dalam bidang kemiliteran yang digunakan untuk menyandikan pesan-pesan yang dikirimkan panglima ke pasukannya di garis depan, namun bidang ini menjadi semakin penting seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin padatnya lalu lintas informasi yang terjadi, yang tentu saja semakin menuntut adanya suatu komunikasi data yang aman.
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi, yaitu :

1. Secrecy/Confidentiality, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah di enkripsi.
2. Integrity Control, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
3. Authentication, adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain. Pihak yang berkomunikasi harus dapat memastkan bahwa pihak lain yang diajak berkomunikasi adalah benar-benar pihak yang dikehendaki.
4. Non-repudiation, atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat. Pembuktian korespondensi antara pihak yang mengirimkan suatu informasi dengan yang dikirimkan juga perlu dilakukan sehingga identitas pengirim suatu informasi dapat dipastikan dan penyangkalan pihak tersebut atas informasi yang telah dikirimnya tidak dapat dilakukan.

Dalam menjaga kerahasiaan data, kriptografi mentransformasikan informasi asli atau dikenal dengan sebutan (plaintext) ke dalam bentuk informasi yang di acak/di enkripsi (ciphertext) yang tidak dikenali. Ciphertext inilah yang kemudian dikirimkan oleh pengirim (sender) kepada penerima (receiver). Setelah sampai di penerima, ciphertext tersebut ditransformasikan kembali dalam bentuk plaintext agar dapat dikenali.
Suatu pesan yang tidak disandikan disebut sebagai plaintext ataupun dapat disebut juga sebagai cleartext.Proses transformasi dari plaintext ke ciphertext dikenal dengan proses enkripsi. Sedangkan proses transformasi dari ciphertext ke plaintext dikenal dengan proses dekripsi. Kedua proses tersebut dilakukan dengan menggunakan algoritma tertentu yang dikenal dengan kunci.
Berikut gambaran bagaimana plaintext bertransformasi ke ciphertext dan bagaimana ciphertext kembali menjadi plaintext:


Proses dekripsi/enkripsi sederhana

Rumusan secara sederhana :




Dikutip dari : Sutrakita.com

0 komentar: